LAPORAN
PENELITIAN SOSIAL
“MASALAH
GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA MEDAN”
TUGAS
SOSIOLOGI
DISUSUN
O
L
E
H
INDRA
SANI S
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan terima kepada Tuhan YangMaha Esa karena Makalah
tentang Kemiskinan ini berhasil diselesaikan.Makalah ini disusun berdasarkan
data-data yang didapat dari berbagai sumber.Kami sebagai penulis telah berusaha
menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi, kami sadar bahwa makalah ini
belumlah sempurna.Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan
makalah ini akankami terima dengan senang hati.Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagisemua kalangan. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih
MEDAN 03 MEI
2016
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………I
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………II
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………..1
1.3 TUJUAN PENELITIAN………………………………………………………1
BAB II……………………………………………………………………………………2
2.1 TOPIK YANG MENDASARI…………………………………………………2
2.2 KERANGKA TEORI………………………………………………………….3
2.3 HIPOTETIS………………………………………………………………………3
BAB III
3.1 PEMILIHAN SUBJEK PENELITIAN………………………………………………………..4
3.2 PENGUMPULAN DATA……………………………………………………………………..5
BAB IV
4.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………..6
4.2
SARAN …………………………………………………………………………………………………6
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang masalah
Sampai saat ini, Indonesia masih tergolong Negara yang
sedang berkembang dan belum mampu menyelesaikan masalah kemiskinan. Dari
beberapa banyak masalah sosial yang ada sampai saat ini, gelandangan dan
pengemis, karena saat ini masalah tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan
kota-kota besar, khususnya di Kota Medan ini. Populasi Gelandangan, Pengemis
dan Pemulung secara nasional terlihat naik turun menurut Pusat data dan
Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial lima tahun terakhir tahun 2007
berjumlah 61.090 dan pada tahun 2011 berjumlah 194.908 ada kenaikan 17%
penyebab banyaknya gelandangan dan pengemis di kota besar, bukan karena tidak
adanya lapangan pekerjaan, tetapi juga dari faktor tidak adanya keinginan untuk
berusaha dan ketidak memilikinya keterampilan, dan pada kenyataannya banyak
kita lihat gelandangan yang justru masih mampu untuk berusaha. Dan tidak
sedikit kasus kriminal yang dilakukan oleh mereka, seperti mencopet bahkan
mencuri dan lain-lain.
Oleh
sebab itulah, apabila masalah gelandangan dan pengemis tidak segera mendapatkan
penanganan, maka dampaknya akan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat
serta lingkungan sekitarnya.
1.2
Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja faktor yang menyebabkan munculnya
gelandangan di kota Medan khususnya daerah Aksara
1.3
Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
memenuhi tugas sosiologi
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui factor penyebab banyaknya gelandangan dan pengemis di kota medan
BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
2.1 Teori
yang mendasari
Gepeng merupakan Orang-orang yang tidak
mempunyai tempat tinggal dan tidak mempunyai pekerjaan. Gepeng juga bisa di
sebut orang miskin atau orang yang tidak mampu.
Banyak pemahaman tentang kemiskinan yang di
kemukakan para ahli, salah satu pemahaman yang dimaksud dikemukakan Bank dunia
(1990) dan Chambers (1987) (dalam Mikkelsen,2003:193) yang memandang kemiskinan
sebagai :
“Suatu kemelaratan dan ketidakmampuan
masyarakat yang diukur dalam satu standar hidup tertentu yang mengacu kepada
konsep miskin relatif yang melakukan analisis perbandingan di negara-negara
kaya maupun miskin. Sedangkan konsep absolut dari kemiskinan adanya wabah
kelaparan, ketidakmampuan untuk membesarkan atau mendidik anak-anak lain”
Usman (2003 : 33) mengatakan bahwa
“kemiskinan adalah kondisi kehilangan
(deprivation) terhadap sumber-sumber pemenuh kebutuhan dasar yang berupa
pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan serta hidupnya serba
kekurangan.”
Sedangkan pemahaman tentang masalah
kemiskinan, menurut Sumodiningrat (1999 : 45) :
“Masalah kemiskinan pada dasarnya bukan saja
berurusan dengan persoalan ekonomi semata, tetapi bersifat multidimensional
yang dalam kenyataannya juga berurusan dengan persoalan-persoalan non-ekonomi
(sosial, budaya, dan politik). Karena sifat multidimensionalnya tersebut, maka
kemiskinan tidak hanya berurusan dengan kesejahteraan materi (material
well-being), tetapi berurusan dengan kesejahteraan sosial (social well-being).”
2.2 Kerangka
teori
Realitas kehidupan sosial tidak luput dengan prilaku dan pola
dari masyarakat itu sendiri. Salah satunya adalah pengemis atau sebagian orang
menyebutnya dengan “Gepeng” Gelandangan dan Pengemis, potret sosial ini sering
ditemukan dalam kehidupan. Adapun pengertian pengemis menurut Perpu No. 30
Tahun 1980 yang dikutip dalam buku Engkus Kuswarno, menyatakan :
“Orang-orang yang mendapatkan penghasilan
dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk
mengharapkan belas kasihan orang lain”.
Berbeda dengan istilah pengemis dalamhandout nya
yang diartikan oleh Dinas Sosial adalah PMKS (Penyandang masalah kesejahteraan
sosial).
“Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan
penghasilan dengan minta-minta di tempat umum dengan berbagai cara dan alasan
untuk mengharapkan belas kasihan orang”
Dari pengertian diatas, selanjutnya bisa
dilihat dari kelompok-kelompok pengemis yang membedakan satu sama lain diantara
pengemis yang ada.
2.3
HIPOTETIS
Berdasarkan
teori tersebut maka hipotetis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut
Bahwa
banyaknya orang pendatang dari desa yang beradu nasib dikota dalam hubungan
gelandangan dan pengemis tersebut, dan Faktor yang mempengaruhi pendorong dan penghambat penanganan gelandangan
dan pengemis (gepeng) oleh Dinas Sosial kota medan
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pemilihan subjek penelitian
3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena mencari
data berupa angka atau dalam bentuk kuantitas, mencari data sesuai dengan
konsep yang sudah ada danPenelitian dapat dilakukan oleh orang lain (field
works)
3.1.2 Populasi
Populasi dalam
penelitian ini adalah kumpulan unit elementer, atau hal yang menjadi sumber
pengambilan sampel. Dalam penelitian ini populasinya ialah para gelandangan di
aksara dan pengemis di mesjid raya
3.1.3 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan
dipergunakan untuk penelitian yang sifat karakteristiknya mewakili populasi.
Jumlah sampel pada penelitian ini 20 gelandangan dan pengemis
3.2 Rancangan Penelitian / Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini
kami melakukan penelitian dengan metode Kuantitatif ( Menyebar Angket ) dan
melakukan survey lapangan. Dan hasilnya di bawah ini
NO
|
YA
|
TIDAK
|
1
|
5
|
15
|
2
|
2
|
18
|
3
|
4
|
16
|
4
|
8
|
12
|
5
|
5
|
15
|
6
|
13
|
7
|
7
|
17
|
3
|
8
|
6
|
11
|
9
|
6
|
11
|
10
|
11
|
9
|
11
|
16
|
4
|
12
|
18
|
2
|
13
|
10
|
10
|
14
|
11
|
9
|
15
|
5
|
15
|
Jumlah
|
137
|
157
|
Maka dapat
disimpulkan bahwa 50% penyebab banyaknya gelandangan ialah factor ekonomi dan
rendahnya tingkat pendidikan
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Gepeng
adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan
yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan
pekerjaan mereka meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan
untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Dari sekian faktor yang ada,
ada 3 faktor yang menjadi penyebab adanya gelandangan yaitu Tingginya
Tingkat Kemiskinan, Kurangnya Keterampilan, dan Rendahnya
Tingkat Pendidikan. Hal itu menjadi dasar yang
membuat orang-orang tersebut terpaksa menjadi Gepeng. Dampak yang ditimbulkan
oleh mereka sangat meresahkan masyarakat, mulai dari masalah lingkungan,
kependudukan, keamanan dan ketertiban serta kriminalitas.
4.2
saran
Beberapa saran dari kami adalah sebagai
berikut :
1. Bagi pemerintah hendaknya lebih mempertegas lagi aturan yang ada
apabila ada pengemis yang masih berkeliaran dan bagi siapapun yang memberi uang
kepada mereka.
2. Untuk masyarakat jangan memberikan uang kepada mereka, jika ingin
membantu sebaikya dengan memberikan pejerjaan yang layak bagi para pengemis.
DAFTAR
PUSTAKA
Top 5 best online casinos in Canada 2021 - ChoGiocasino
BalasHapusRead our Top 5 best online casinos 샌즈카지노 in Canada 2021, where to play online games 메리트카지노 and win real money カジノ シークレット with.