Senin, 30 Mei 2016

penelitian tentang gepeng



LAPORAN PENELITIAN SOSIAL
“MASALAH GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA MEDAN”




TUGAS SOSIOLOGI
DISUSUN

O


L


E


H



INDRA SANI S







KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami hanturkan terima  kepada Tuhan YangMaha Esa karena Makalah tentang Kemiskinan ini berhasil diselesaikan.Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai sumber.Kami sebagai penulis telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi, kami sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna.Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akankami terima dengan senang hati.Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagisemua kalangan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih






MEDAN 03 MEI 2016


PENULIS








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………I
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………II

BAB I
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………..1
1.3 TUJUAN PENELITIAN………………………………………………………1

BAB II……………………………………………………………………………………2
2.1 TOPIK YANG MENDASARI…………………………………………………2
2.2 KERANGKA TEORI………………………………………………………….3
2.3 HIPOTETIS………………………………………………………………………3

BAB III
3.1 PEMILIHAN SUBJEK PENELITIAN………………………………………………………..4
3.2 PENGUMPULAN DATA……………………………………………………………………..5

BAB IV
4.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………..6
4.2 SARAN …………………………………………………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………7









BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar belakang masalah
Sampai saat ini, Indonesia masih tergolong Negara yang sedang berkembang  dan belum mampu menyelesaikan masalah kemiskinan. Dari beberapa banyak masalah sosial yang ada sampai saat ini, gelandangan dan pengemis, karena saat ini masalah tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan kota-kota besar, khususnya di Kota Medan ini. Populasi Gelandangan, Pengemis dan Pemulung secara nasional terlihat naik turun menurut  Pusat data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial lima tahun terakhir tahun 2007 berjumlah 61.090 dan pada tahun 2011 berjumlah 194.908 ada kenaikan 17% penyebab banyaknya gelandangan dan pengemis di kota besar, bukan karena tidak adanya lapangan pekerjaan, tetapi juga dari faktor tidak adanya keinginan untuk berusaha dan ketidak memilikinya keterampilan, dan pada kenyataannya banyak kita lihat gelandangan yang justru masih mampu untuk berusaha. Dan tidak sedikit kasus kriminal yang dilakukan oleh mereka, seperti mencopet bahkan mencuri dan lain-lain.
Oleh sebab itulah, apabila masalah gelandangan dan pengemis tidak segera mendapatkan penanganan, maka dampaknya akan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat serta lingkungan sekitarnya.

1.2            Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja faktor yang menyebabkan munculnya gelandangan di kota Medan khususnya daerah Aksara

1.3            Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memenuhi tugas sosiologi
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui factor penyebab banyaknya gelandangan dan pengemis di kota medan 








BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

2.1 Teori yang mendasari
Gepeng merupakan Orang-orang yang tidak mempunyai tempat tinggal dan tidak mempunyai pekerjaan. Gepeng juga bisa di sebut orang  miskin atau orang yang tidak mampu.

Banyak pemahaman tentang kemiskinan yang di kemukakan para ahli, salah satu pemahaman yang dimaksud dikemukakan Bank dunia (1990) dan Chambers (1987) (dalam Mikkelsen,2003:193) yang memandang kemiskinan sebagai :
“Suatu kemelaratan dan ketidakmampuan masyarakat yang diukur dalam satu standar hidup tertentu yang mengacu kepada konsep miskin relatif yang melakukan analisis perbandingan di negara-negara kaya maupun miskin. Sedangkan konsep absolut dari kemiskinan adanya wabah kelaparan, ketidakmampuan untuk membesarkan atau mendidik anak-anak lain”

Usman (2003 : 33) mengatakan bahwa
kemiskinan adalah kondisi kehilangan (deprivation) terhadap sumber-sumber pemenuh kebutuhan dasar yang berupa pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan serta hidupnya serba kekurangan.”

Sedangkan pemahaman tentang masalah kemiskinan, menurut Sumodiningrat (1999 : 45) :
“Masalah kemiskinan pada dasarnya bukan saja berurusan dengan persoalan ekonomi semata, tetapi bersifat multidimensional yang dalam kenyataannya juga berurusan dengan persoalan-persoalan non-ekonomi (sosial, budaya, dan politik). Karena sifat multidimensionalnya tersebut, maka kemiskinan tidak hanya berurusan dengan kesejahteraan materi (material well-being), tetapi berurusan dengan kesejahteraan sosial (social well-being).”




2.2 Kerangka teori
Realitas kehidupan sosial tidak luput dengan prilaku dan pola dari masyarakat itu sendiri. Salah satunya adalah pengemis atau sebagian orang menyebutnya dengan “Gepeng” Gelandangan dan Pengemis, potret sosial ini sering ditemukan dalam kehidupan. Adapun pengertian pengemis menurut Perpu No. 30 Tahun 1980 yang dikutip dalam buku Engkus Kuswarno, menyatakan :
“Orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain”.
Berbeda dengan istilah pengemis dalamhandout nya yang diartikan oleh Dinas Sosial adalah PMKS (Penyandang masalah kesejahteraan sosial).
“Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan minta-minta di tempat umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang”
Dari pengertian diatas, selanjutnya bisa dilihat dari kelompok-kelompok pengemis yang membedakan satu sama lain diantara pengemis yang ada.


2.3 HIPOTETIS
Berdasarkan teori tersebut maka hipotetis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut
Bahwa banyaknya orang pendatang dari desa yang beradu nasib dikota dalam hubungan gelandangan dan pengemis tersebut, dan Faktor yang mempengaruhi pendorong dan penghambat penanganan gelandangan dan pengemis (gepeng) oleh Dinas Sosial kota medan










BAB III
METODOLOGI

3.1  Pemilihan subjek penelitian
3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif  karena mencari data berupa angka atau dalam bentuk kuantitas, mencari data sesuai dengan konsep yang sudah ada danPenelitian dapat dilakukan oleh orang lain (field works)

3.1.2 Populasi
          Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit elementer, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel. Dalam penelitian ini populasinya ialah para gelandangan di aksara dan pengemis di mesjid raya

3.1.3 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian yang sifat karakteristiknya mewakili populasi. Jumlah sampel pada penelitian ini 20 gelandangan dan pengemis



3.2  Rancangan Penelitian / Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini kami melakukan penelitian dengan metode Kuantitatif ( Menyebar Angket ) dan melakukan survey lapangan. Dan hasilnya di bawah ini

NO
YA
TIDAK
1
5
15
2
2
18
3
4
16
4
8
12
5
5
15
6
13
7
7
17
3
8
6
11
9
6
11
10
11
9
11
16
4
12
18
2
13
10
10
14
11
9
15
5
15
Jumlah
137
157

Maka dapat disimpulkan bahwa 50% penyebab banyaknya gelandangan ialah factor ekonomi dan rendahnya tingkat pendidikan











BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
            Gepeng adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan mereka meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Dari sekian faktor yang ada, ada 3 faktor yang menjadi penyebab adanya gelandangan yaitu Tingginya Tingkat Kemiskinan, Kurangnya Keterampilan, dan Rendahnya Tingkat Pendidikan. Hal itu menjadi dasar yang membuat orang-orang tersebut terpaksa menjadi Gepeng. Dampak yang ditimbulkan oleh mereka sangat meresahkan masyarakat, mulai dari masalah lingkungan, kependudukan, keamanan dan ketertiban serta kriminalitas.

4.2 saran
Beberapa saran dari kami adalah sebagai berikut :
1.      Bagi pemerintah hendaknya lebih mempertegas lagi aturan yang ada apabila ada pengemis yang masih berkeliaran dan bagi siapapun yang memberi uang kepada mereka.
2.      Untuk masyarakat jangan memberikan uang kepada mereka, jika ingin membantu sebaikya dengan memberikan pejerjaan yang layak bagi para pengemis.











DAFTAR PUSTAKA
















1 komentar:

  1. Top 5 best online casinos in Canada 2021 - ChoGiocasino
    Read our Top 5 best online casinos 샌즈카지노 in Canada 2021, where to play online games 메리트카지노 and win real money カジノ シークレット with.

    BalasHapus